Sholawat Nariyah
FADILAH SHOLAWAT NARIYAH
Allohumma sholli ’sholaatan
kaamilatan wa sallim salaaman taaamman ‘ala sayyidina Muhammadinilladzi
tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil qurobu wa tuqdho bihil hawaaiju
wa tunalu bihir roghooibu wa husnul khowaatimu wa yustasqol ghomamu
biwajhihil kariem wa ‘ala aalihi wa shohbihi fie kulli lamhatin wa
nafasim bi’adadi kulli ma’lumin laka.
Artinya :Ya Alloh berilah
sholawat dengan sholawat yang sempurna dan berilah salam dengan salam
yang sempurna atas penghulu kami Muhammad yang dengannya terlepas segala
ikatan, lenyap segala kesedihan, terpenuhi segala kebutuhan, tercapai
segala kesenangan, semua diakhiri dengan kebaikan, hujan diturunkan,
berkat dirinya yang pemtrah, juga atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
dalam setiap kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak hitungan segala
yang ada dalam pengetahuan-MU
Sholawat Tafrijiyyah
(sholawat memohon kelepasan dari kesusahan dan bencana) adalah antara
sholawat yang terkenal diamalkan oleh para ulama kita. Sholawat ini juga
dikenali sebagai Sholawat at-Tafrijiyyah al-Qurthubiyyah
(dinisbahkan kepada Imam al-Qurthubi), dan ada juga ulama yang
menisbahkannya kepada Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam al-Husain
r.anhuma. Di negeri sebelah maghrib, ianya dikenali sebagai Sholawat an-Naariyah
karena menjadi amalan mereka apabila ingin melaksanakan sesuatu hajat
atau menolak sesuatu bencana, mereka akan berkumpul dan membaca sholawat
ini 4444 kali lalu terkabul hajat mereka dan tertolak segala malapetaka
secepat api yang menyambar atau membakar. Ianya juga dikenali sebagai Miftahul Kanzil Muhiith li naili muraadil ‘abiid
(kunci perbendaharaan yang meliputi untuk menyampaikan harapan si
hamba). Sholawat ini empunyai keistimewaannya kerana selain sholawat
ianya merupakan tawassul kepada Allah dengan Junjungan Nabi s.a.w. di
mana kita menyebut nama dan dhamir Junjungan s.a.w. sebanyak 8
kali.Menurut Imam al-Qurthubi siapa yang melazimi akan sholawat ini
setiap hari 41 kali atau 100 kali atau lebih, nescaya Allah melepaskan
kedukaan, kebimbangan dan kesusahannya, menyingkap penderitaan dan
segala bahaya, memudahkan segala urusannya, menerangi sirnya,
meninggikan kedudukannya, memperbaikkan keadaannya, meluaskan rezekinya,
membuka baginya segala pintu kebajikan, kata-katanya dituruti,
diamankan dari bencana setiap waktu dan dari kelaparan serta kefakiran,
dicintai oleh segala manusia, dimakbulkan permintaannya. Akan tetapi
untuk mencapai segala ini, seseorang itu hendaklah mengamalkan sholawat
ini dengan mudaawamah (istiqomah).
Imam as-Sanusi berkata bahawa
siapa yang melazimi membacanya 11 kali setiap hari, maka seakan-akan
rezekinya turun langsung dari langit dan dikeluarkan oleh bumi..
Imam ad-Dainuri berkata bahawa
sesiapa yang membaca sholawat ini dan menjadikannya wirid setiap selepas
sholat 11 kali, nescaya tidak berkeputusan rezekinya, tercapai martabat
yang tinggi dan kekuasaan yang mencukupi. Sesiapa yang mendawamkannya
selepas sholat Subuh setiap hari 41 kali, tercapai maksudnya. Sesiapa
yang mendawamkannya 100 kali setiap hari, terhasil kehendaknya dan
memperolehi kehormatan/kemuliaan melebihi kehendaknya. Sesiapa yang
mendawamkannya setiap hari menurut bilangan para rasul (313 kali) untuk
menyingkap segala rahsia, maka dia akan menyaksikan segala apa yang
dikehendakinya. Sesiapa yang mendawamkannya 1000 kali sehari, maka
baginya segala yang tidak dapat hendak diterang dengan kata-kata, tidak
pernah dilihat mata, tidak pernah didengar dan tidak pernah terbetik di
hati manusia.
Imam al-Qurthubi juga berpesan
bahawa sesiapa yang berkehendak untuk menghasilkan hajatnya yang besar
atau menolak bencana yang menimpa, maka bacalah sholawat ini sebagai
tawassul dengan Junjungan Nabi yang empunya akhlak yang agung 4,444
kali, nescaya Allah ta`ala akan menyampaikan kemahuan dan harapan itu
atas niat si pembaca. Ibnu Hajar al-’Asqalani telah menyebut akan
kelebihan bilangan ini sebagai iksir fi sababit ta`siir (pati ubat sebagai penyebab berlakunya kesan).
Menurut kata ulama, sholawat ini
adalah merupakan satu perbendaharaan daripada khazanah-khazanah Allah,
dan bersholawat dengannya merupakan kunci-kunci pembuka segala
khazanah-khazanah Allah yang dibukakan Allah bagi sesiapa yang
mendawaminya serta dengannya seseorang boleh sampai kepada apa yang
dikehendaki Allah s.w.t. Oleh itu silalah ikhwah semua merujuk kepada
para ulama kita (ingat bukan ulama mereka kerana karang semuanya akan
dibid`ahsesatkan) dan melihat akan karangan-karangan terdahulu seperti
“Afdhalush Sholawat ‘ala Sayyidis Saadaat” karangan Syaikh Yusuf bin
Ismail an-Nabhani, “Jawahirul Mawhub” dan “Lam`atul Awrad” kedua-duanya
karangan Tok Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani, “Khazinatul Asrar” shollu ‘alan Nabiy.
Sholawat Nariyah, tidak ada
dari isinya yg bertentangan dg syariah, makna kalimat : yang dengan
beliau terurai segala ikatan, hilang segala kesedihan, dipenuhi segala
kebutuhan, dicapai segala keinginan dan kesudahan yang baik, serta”,
adalah kiasan, bahwa beliau saw pembawa Alqur’an, pembawa hidayah,
pembawa risalah, yg dg itu semualah terurai segala ikatan dosa dan
sihir, hilang segala kesedihan yaitu dengan sakinah, khusyu dan selamat
dari siksa neraka, dipenuhi segala kebutuhan oleh Allah swt, dicapai
segala keinginan dan kesudahan yang baik yaitu husnul khatimah dan
sorga.
Dalam kitab Khozinatul Asror
(hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang mustajab ialah Shalawat
Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan Shalawat
Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang
dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul
dalam satu majelis untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444
kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam
diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan imam Dainuri
memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat
(Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rizekinya tidak akan
putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang
kaya.”
Sholawat Nariyah adalah sebuah sholawat yang disusun oleh
Syekh Nariyah. Syekh yang satu ini hidup pada jaman Nabi Muhammad
sehingga termasuk salah satu sahabat nabi. Beliau lebih menekuni bidang
ketauhidan. Syekh Nariyah selalu melihat kerja keras nabi dalam
menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan tentang Islam, amal saleh dan
akhlaqul karimah sehingga syekh selalu berdoa kepada Allah memohon
keselamatan dan kesejahteraan untuk nabi. Doa-doa yang menyertakan nabi
biasa disebut sholawat dan syekh nariyah adalah salah satu penyusun
sholawat nabi yang disebut sholawat nariyah.
Suatu malam syekh nariyah membaca sholawatnya sebanyak 4444
kali. Setelah membacanya, beliau mendapat karomah dari Allah. Maka dalam
suatu majelis beliau mendekati Nabi Muhammad dan minta dimasukan surga
pertama kali bersama nabi. Dan Nabi pun mengiyakan. Ada seseorang
sahabat yang cemburu dan lantas minta didoakan yang sama seperti syekh
nariyah. Namun nabi mengatakan tidak bisa karena syekh nariyah sudah
minta terlebih dahulu.
Mengapa sahabat itu ditolak nabi? dan justru syekh nariyah
yang bisa? Para sahabat itu tidak mengetahui mengenai amalan yang setiap
malam diamalkan oleh syekh nariyah yaitu mendoakan keselamatan dan
kesejahteraan nabinya. Orang yang mendoakan Nabi Muhammad pada
hakekatnya adalah mendoakan untuk dirinya sendiri karena Allah sudah
menjamin nabi-nabiNya sehingga doa itu akan berbalik kepada si
pengamalnya dengan keberkahan yang sangat kuat.
Jadi nabi berperan sebagai wasilah yang bisa melancarkan doa
umat yang bersholawat kepadanya. Inilah salah satu rahasia doa/sholawat
yang tidak banyak orang tahu sehingga banyak yang bertanya kenapa nabi
malah didoakan umatnya? untuk itulah jika kita berdoa kepada Allah
jangan lupa terlebih dahulu bersholawat kepada Nabi SAW karena doa kita
akan lebih terkabul daripada tidak berwasilah melalui bersholawat.
Inilah riwayat singkat sholawat nariyah. Hingga kini banyak
orang yang mengamalkan sholawat ini, tak lain karena meniru yang
dilakukan syekh nariyah. Dan ada baiknya sholawat ini dibaca 4444 kali
karena syekh nariyah memperoleh karomah setelah membaca 4444 kali. Jadi
jumlah amalan itu tak lebih dari itba’ (mengikuti) ajaran syekh.
Agar bermanfaat, membacanya harus disertai keyakinan yang
kuat, sebab Allah itu berada dalam prasangka hambanya. Inilah pentingnya
punya pemikiran yang positif agar doa kita pun terkabul. Meski kita
berdoa tapi tidak yakin (pikiran negatif) maka bisa dipastikan doanya
tertolak.
Apakah riwayat syeikh nuriyah tersebut ada dlm kitab hadits .... Atau sekedar cerita entah berentah ....?
BalasHapusLakum dinukum waliaddin
HapusKalau suatu amalan sudah cocok di hati (baca : Nafsu) maka tdk perlu dicari dalil atau sumbernya. Gitu kan?
Hapuskalo amalan cuma cocok dihati individu saja,bisa dipastikan kiamat akan cepat datang.nauzubillah....
Hapus@ Manzil => itu dibaca dong ada kitabnya,, "kok antah berantah..." lho tuh gurunya dari antah berantah,,
Hapus@ majnun => itu yang ngomong ente,, ngomong kok seenak udel,,,
@ herugi => udahlah dalilnya aja jelas,,, Allah dan malaikat bershalawat,,, terus ada perintah bagi org beriman untuk bersholawat ,,, ini mlah ribut kagak bener ,, payahhh,,, ngk selesai ngajinya itu ,,,
Kalo lu bicara Sholawat ya memang di quran dan hadits kita diperintah Sholawat, tp bukan nariyah kaleee.... emang Sholawat nariyah ada di quran atau hadits???
HapusUNTUK KU AMAL KU... UNTUK MU AMAL MU...!!!
HapusSebenarnya amalan itu jangan diperdebatkan selama rukun iman dan rukun islamnya sama so berarti kita sesama moeslim...
BalasHapuskarena umat muslim diindonesia dengan umat muslim di negara lain pun cara shalatnya ada yang berbeda beda tergantung dari guru mereka yang mengajarkannya, sehingga kita tidak usak memperdebatkan hal tersebut, selama bacaan syahadat kita sama berarti tidak ada yang namanya perbedaan,, karena Allah S.W.T maha mengetahui dari apa yang tidak diketahui oleh makhluknya.
Harus diperdebatkan mas, krn jgn sampai umat Muslim melakukan hal yg sia sia yg tidak diajarkan rosul dan para sahabat, anda ini gimana. Tuntunannya aja gak ada kok di quran atau hadits
HapusAssalamualaikum. Bagaimana cara kita berbicara kepada Allah? Dan bagaimana cara kita mendengar apa yg ingin Allah sampaikan. Monggo kita debat.
Hapussubahanallah allahuma solli ala saidina muhammad..qobiltu pak ustaz ijin mengamlkn?dn ijinkn saya yg awam iniberkomentar..dinamanya amaln sholawat itu walaupun berbeda tetap ditunjukan dn kehendaki oleh allah swt karena dngn bersholawat atas nabinya merupakn pahalah besar..allah akn ijabah doa kita intinya sholawat ntu semuah sama toh mendoakn nabi muhammad s.aw juga..insyah allah akn saya amalkn sholawat ini untk bekal nnti dunia walakhirat nnti...wassalm
BalasHapuskenapa sih memperdebatkn amalan sholawat klw anda orng berimanya melebihi syech nariyah nah boleh protes
BalasHapuskaburrrr ah gue hanya hambah allah yg miskin iman makanya gue embat sholawatnic hehe
iyye,, shalawatan yg banyak aje deh,,, Shallu alan Nabiy Muhammad SAW.. :)
HapusCoba berfikir jernih... Dalam hal beribadah harus jelas tuntunannya.. Quran dan Sunah... Tanpa tuntunan jelas dan shahih.. Jelas amal ibadah kita akan tertolak...coba cari siapa syekh nariyah ?.. Apa betul hidup di jaman Rassul ?.. Kenapa hanya nariyah yg bergelar syekh ?.. Kenapa abu bakar, Umar, usman dan ali tidak bergelar syekh ?.. Padahal ke 4 org tersebut sahabat nabi... Ada kejanggalan ketikan Syekh nariyah membaca 4444 kali salawat terus minta dimasukan ke surga bareng nabi...dan nabi menyetujuinya.. Sementara sahabat Ƴ∂Ϟƍ lain meminta hal yg sama tapi tidak dipenuhi oleh nabi.. Koq aneh ♈ªª .. Nabi koq pilih kasih ♈ªª ?.. Bukankah nabi orang Ƴ∂Ϟƍ paling adil....kesimpulan saya... Salawat Nariyah bukan dari masa Nabi... Tp kaerangan orang Ƴ∂Ϟƍ bernama Nariyah.. Ƴ∂Ϟƍ menurut saya mengandung kata2 kesyirikan... Tidak layak untuk diamalkan... Sedangkan Rasulullah..telah mencontohkan salawat Ƴ∂Ϟƍ benar adalah Allohuma Solli ala Muhammad.. Waala ali Muhammad..
BalasHapusMenurut kamu emang lbh tinggi syekh gitu,,?
Hapusdimana letak tidak adailnya? aneh...
dimana letak kesyirikannya,,? aneh,,,
Itu sudah jelas mas tuntunan nya,..masa masih kurang jelas sih udah gamblang gitu kok,...kalo isinya bermanfaat dan tidak bertentangan dengan al-Qur'an dan hadist,..kenapa harus di ragukan untuk mengamalkannya,..lebih baik lagi anda cari langsung dari sumbernya kitab khozinatul asror,..coba di cari bener gak fadilahnya seperi itu,..setelah di cari,..baru anda berkomentar,...lebih baik membaca sholawat nariyah daripada menghabiskan waktu dengan sia-sia,..dan satu lagi yang yang harus di ingat : "ULAMA ADALAH PEWARIS NABI SAW" tidak sedikit ulama yang sudah terbiasa bertemu dengan Rosulullah SAW di mimpinya,..mereka senantiasa di bimbing dalam hal masalah amalan2 ibadah,..Nabi SAW tidak akan membiarkan umatnya yang senantiasa beriman melakukan kesesatan
Hapuskalo solawat ini dianggap ibadah kpd Allah maka harus dilihat apakah ini dituntunkan nabi ato tdk, kalo hny membuat amalan baru yg tidak dituntunkan nabi maka amalan itu tertolak. sekalipun penciptanya syeh Nariyah yg katanya seorang ulama besar. lagipula bnyak amalan yg dituntunkan nabi, kenapa pilih ngamalkan yg tidak dituntunkan. tentang kisah syeh nariyah bersama nabi itu apakah ada haditsnya? shohih? . ihdinas shirothol mustaqim..
BalasHapussemua keturunan nabi mengamalkan shalawat ini jika ada yang mengatakan sirik maka tanggung sendiri akibatnya
BalasHapusAssalamualaikum......semoga kita umat muslim selalu basah lidah kita dg shalawat .jauhkan perbedaan hargai saudara kita , jaman sekarang islam akan di hancur dari dalam...org yg bicara sirik pastilah org tsb tdk pernah shalawat...jg di komen maju terus...
BalasHapusAstagfirullah :)
BalasHapusrendahkanlah hati dan pikiran mu. Dinginkan lah sejenak hawa nafsu mu akan sesuatu hal yang akan membuat mu celaka. Naudzubillah....sesungguhnya kita manusia biasa yang kotor dan jauh dari kesempurnaan iman. Maka selain kita bergantung kepada alloh swt dan nabi.muhammad saw. Maka.sebaiknya perkuat diri kita dengan tolabul ilmi.kepada pewaris nabi yaitu para kiai. Ulama. Dll sebagai guru.untuk menuntut ilmu agama sehingga di jauhkan dari segala kesesatan. Rhobitohkan diri kita terhadap guru guru kita sehingga sampai terhadap.nabi muhammad saw. Inysaalloh jalan terang akan terbuka amin...ya rab. Insyaalloh sholawat nariyah ini.sudah.mendapat restu.dan ridho dari.nabi.muhamad saw maka dawam dan amalkanlah......
BalasHapusJustru sdh jelas bahwa al quran dan al hadits, diluar itu ditolak, banyak kawan2 diatas yg sdh berkomentar spt itu, jgn sampai apa yg kita lakukan sia sia, sbg tuntunan ya rosul dan sahabatnya pada saat itu saja, betul sekali umar bin khotob aja tdk melakukan nariyah, lalu siapa nariyah itu? Sholawat yg benar adalah ya seperti yg kita baca saat Sholat. Jgn mengamalkan yg tidak ada di quran dan hadits, selesai....
BalasHapusapakah pak andi mendebat itu tahu artinya,asal anda mendebat ini di internet sdh ada dalam quran dan hadits? jgn asal memfatwa pak, msih inget hukumnya kn?
HapusYo iki jare Gus Dur.. akej seng apal qur'an hadist e.. seneng ngafirke marang liyane.... kafir e dewe gak digatekne.. yen isih kotor ati akal e....
BalasHapusANDA YANG TIDAK SUKA BERSOLAWAT.... SEBAIKNYA DIAM... !!!
BalasHapusYa alloh.amalan baek ngapain kita gak ngamalkan..kalau masalh quran dan hadist..gak usah so tau brow... Emng kamu tuhan.dan tahu ya.namanya amalan baek untuk junjungan nabi kita dan pencipta alam jagat semesta knpa gak...klau bisa smuanya kita amalkan yang penting gak melenceng itu aja.
BalasHapusItu kan sebagai ungkapan rasa cinta kepada Rosul kita, kalau dianggap ibadah atau bukan itu Allah yang lebih tahu, kita kan cuma mengungkapkan rasa cinta kita dengan Rosulullah, toh juga gak melanggar syariat kan? Kalau apa apa harus berdasarkan Quran dan Hadits ya sudah gak usah pake komputer, smartphone, blogspot dan sebagainya karena gak ada tuntunannya. Gitu aja kok repot :D
BalasHapuskalau yang mau cari kebenaran bersolawat cari aja di hadis riwayat suhair bin kaap di situ ada kejelasannya...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusShlwt yg bagus
BalasHapushati yang salim akan bicara jernih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusdasar wahabi anjing pembenci Ahlul bait
BalasHapusgw lbh percaya Syekh Qurtubi/Nariyah dari pd si M Abdol WaHHAbi
BalasHapusBenar atau salah yang jelas ente2 semua gak ada hak ngelarang untuk mengamalkan shalawat ini, AGAMA Islam itu indah, "amalku yaa amalku, amalmu ya amalmu" ini soal keyakinan klo udh yakin yaa udh biarkan, kaya ente2 udh sempurna aja Ibadahnya.
BalasHapusSalam Perdamaian sesama orang Muslim.... Berbeda2 tapi satu jua (Satu Tuhan yaitu ALLAH SWT)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya mnghimbau pada wahabi2 bahlul dan pengikut celana cungklang dan pemelihara jenggot rimbun sarang tawon agar tak naik motor buatan jepang atau bkinan cina.karena buatan org kafir.haram haram..ente naiknya kebooo saja. Terus ga usah pake listrik krn listrik penemuan org kafir.ente bakar kardus aj dlm rumah buat pnerangan ato bikin api unggun sekalian dlm rumah..org kok usil amat liat imam2 mu wahai wahabi koplak mereka sering disko dan maen prempuan.kok ga dikritik?? Sini jenggot ente gw mohawk ato bonding.
BalasHapusSaling singgung apakah islam mengajarkan kita seperti itu?, Allah memberikan kita AKAL, apakah masih harus ada perdebatan seperti ini?, baca shalawat itu lihat artinya!, Apakah ada yang melenceng?, apakah arti dari sholawat itu membuat kita berdosa?, Insya Allah.. Selama tidak ada sesuatu yang melenceng, selama itu memberi kebaikan kepada yang membacanya, maka akan membuat seseorang yg membacanya semakin baik, karena segala kebaikan dan keburukan yang muncuuuulll semua dari yang maha pemberiii Allah.Swt.
BalasHapusSaling singgung apakah islam mengajarkan kita seperti itu?, Allah memberikan kita AKAL, apakah masih harus ada perdebatan seperti ini?, baca shalawat itu lihat artinya!, Apakah ada yang melenceng?, apakah arti dari sholawat itu membuat kita berdosa?, Insya Allah.. Selama tidak ada sesuatu yang melenceng, selama itu memberi kebaikan kepada yang membacanya, maka akan membuat seseorang yg membacanya semakin baik, karena segala kebaikan dan keburukan yang muncuuuulll semua dari yang maha pemberiii Allah.Swt.
BalasHapusSesama muslim janganlah saling bermusuhan,,jgn jadikan perbedaan mjd perpecahan,tp carilah persamaan yg penting,,kita sama satu yg disembah yaitu Allah SWT, satu junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, dua kalimat syahadat jg sama, sholat jg sama,,justru orang di luar islam akan bertepuk tangan melihat kita bermusuhan,,,,
BalasHapusresapi renungi dngn dasar masing,2 jngn saling menghujat dn merasa benar, apa dasar kita semua ,,, pake dasar kita msing,,,, yg penting ada sanadnya,,, bersolawat monggo g bersolawat monggo jngn ngomong yg tidak2 karna masing2 punya dasar.
BalasHapusYa allah sesama islam kok bertengkar,,,,,
BalasHapusYa allah sesama islam kok bertengkar,,,,,
BalasHapusSHOLAWAT APA AJA BAIK KARENA DI PERUNTUKAN KANJENG NABI BESAR SAW, DAN YANG DISURUH HANYA ORANG BERIMAN SAJAH...
BalasHapusYANG BERIMAN SAJAH...TITIK
Ya Allah lucu benar umat islam ini. Sholawat aja diperdebatkan. Tidak ada satu teks sholawatpun didalam al qur'an tertera. Lantas mau minta sholawat yang mana saudaraku? Setahu saya sholawat tanda cinta. Kalau anda suka dan cinta kepada Rasulullah saw ya sholawatlah dengan teks apapun. Kalau anda gak suka dan menganggap bid'ah ya silahkan anda tinggalkan. Gak usah diperdebatkan. Karena masih banyak pe er umat islam ini selain mendebatkan sholawat. Banyak maaf saudara2 ku yang ilmunya sudah melangit. Sedangkan saya masih sedikit. Kalau ada mau diskusi juga,silahkan datang ke payakumbuh saya sambut anda dengan senang hati. Kita diskusikan ini sampai tuntas. Insya Allah
BalasHapusDewan Pakar Aswaja NU Center Jawa Timur KH Ma’ruf Khozin mengatakan, jika beralasan karena ketidakjelasan siapa pengarangnya, maka Mufti Mesir, Syaikh Ali Jumah yang digelari Allamah Ad-Dunya, mendapat sanad yang sempurna dari gurunya Syaikh Abdullah al-Ghummar.
BalasHapusSyaikh Abdullah al-Ghummar, menurut Ma’ruf, adalah seorang ahli hadits dari Maroko, yang sampai kepada muallif (pengarang) Shalawat Nariyah Syaikh Ahmad At-Tazi al-Maghribi (Maroko).
“Kesemuanya secara musyafahah, menyampaikan bacaan shalawat tersebut dari guru kepada muridnya secara langsung,” katanya kepada NU Online melalui surat elektronik, Rabu (28/9).
Sementara nama Shalawat Nariyah, ada kalangan alergi dengan ‘nar’ yang memang populer dengan sebutan Nariyah. Sebagian orang menganggap bahwa makna ‘nar’ adalah neraka, ‘iyah’ adalah pengikut, yang disimpulkan‘pengamal nariyah’ adalah pengikut ahli neraka.
Maka, hal itu sangat tidak tepat. Perhatikan dalam Al-Qur’an berikut ini:
إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى
“Ketika ia (Musa) melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu". (Thaha: 10)
Menurut Syaikh Abdullah al-Ghummari, penamaan dengan Nariyah karena terjadi tashif atau perubahan dari kata yang sebenarnya taziyah. Sebab keduanya memiliki kemiripan dalam tulisan Arab, yaitu النارية dan التازية yang berbeda pada titik huruf. Di Maroko sendiri shalawat ini dikenal dengan shalawat Taziyah, sesuai nama kota pengarangnya.
Sementara dalam kitab Khazinatul Asrar, sebuah kitab yang banyak memuat ilmu tasawuf dan tarekat karya Syaikh Muhammad Haqqi Afandi An-Nazili, disebutkan bahwa Syaikh Al-Qurthubi menamai shalawat ini dengan nama Shalawat Tafrijiyah, yang diambil dari teks yang terdapat di dalamnya yaitu (تنفرج).
Demikian halnya Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani menyebut dengan nama shalawat At-Tafrijiyah dalam kitabnya Afdlal ash-Shalawat ala Sayidi as-Sadat pada urutan ke 63.
“Semua syubhat (propaganda) dalam shalawat Nariyah telah kita ketahui dalilnya sehingga boleh kita amalkan. Akan tetapi, jika penolakannya, keengganannya dan keberatannya karena kebencian kepada kami para santri, maka tak cukup 1000 dalil untuk memuaskan dahaga kebenciannya,” pungkas anggota LBM PWNU Jatim ini. (Abdullah Alawi)
Saudaraku marilah kita belajar mengenal kebenaran yang sesungguhnya afa tiga(3)
BalasHapusKesalahan juga ada tiga (3)
1,benar bagi dirinya
2,benar menurut orang banyak
3, Benar menurut sang maha kuasa
1,salah bagi dirinya
2, salah untuk orang bsnyak
3, salahnya yang njalani..
Semoga Bermanfaat Aminn
kita tidak bisa menyustifikasi bahkan menghukum bahwa solawat nariyah itu salah karena tingkat pengetahuan agama kita belum baik.. setahu saya hampir semua ulama salafi yang ada di nusantara mengamalkan solawat ini.. yang nota bene mereka adalah ulama- ulama yang tingkat ke ilmuannya sudah tidak di ragukan..
BalasHapusSyekh nariyah itu sahabat nabi yg bernama ukasah bin mukhsin...dari masyarakat biasa tapi cerdik pandai nya luar biasa...sehingga nabi sangat mengistimewakannya...
BalasHapusSemoga tercerahkan...
yang faham sholawat mari kita lestarikan bersama sedangkan yang tidak faham apalagi menghujat menunjukkan kedangkalan fahamnya....lupa ta kalau sholawat itu wasilah buat Nabi Muhammad.Nabiku ya Nabimu.Perintah e jelas, baik wasilah maupun sholawatnya.kecuali sholawat tidak ditujukan kepada Nabi Muhammad tapi kepada'Mbahmu (para penghujat sholawat)"....lha itu kita tolak....ojo sok2an kudu persis Qur'an dan Hadits e.kalau kau menuntut persis kenapa juga kau comment lewat medsos sedangkan jaman Nabi tidak ada....oala mblung gemblung...HIDUP SHOLAWAT NARIYAH dan Sholawat apapun karena macamnya Sholawat yang begitu banyak timbul karena berkaitan dengan mahabbah Ulama warossatul anbiya kepada Rosul.Hidup Islam rohmatan lil'alamin
BalasHapusYo
HapusPerkataan kalian ini seolah membid.ahkan sholawat nariyah karna tak ada dalam hadis dan qur.an. kalian sholat pakek sarung jg tak ada dlm hadis dan qur.an. ayolah kita sesama muslim saling mendukung. Semoga semuanya mendpatkan syafaat kanjeng nabi muhammad
BalasHapusPerkataan kalian ini seolah membid.ahkan sholawat nariyah karna tak ada dalam hadis dan qur.an. kalian sholat pakek sarung jg tak ada dlm hadis dan qur.an. ayolah kita sesama muslim saling mendukung. Semoga semuanya mendpatkan syafaat kanjeng nabi muhammad
BalasHapus