Dalam berbagai sumber, baik hadis
maupun keterangan para ulama yang termuat dalam kitab-kitab kuning
(istilah santri bagi kitab yang kertasnya berwama kuning) banyak sekali
lafazh-lafazh shalawat. Seperti yang terhimpun dalam kitab Muktashar fî Ma’ânî Asmâ Allâh al-Husnâ, dalam bâb Ash-Shalâh ‘alâ al-Nabi, karangan Al-Ustâdz Mahmûd al-Sâmî, dan kitab Afdhalu al-Shalawâti ‘alâ Sayyidi al-Sâdâti,
karangan Yûsuf bin Ismâ’îl al-Nabhânî. Untuk itu dibawah ini adalah
sebagian lafazh-lafazh shalawat tersebut baik yang bersumber dari hadis
maupun kitab-kitab, berikut penjelasannya.
Artinya: “Ya Allah,
wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad, Nabi yang tidak pandai
menulis dan membaca. Dan muliakan pulalah kiranya akan isterinya, ibu
segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan segala ahli rumahnya,
sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim
diserata alam. Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuzi dan
sangat mulia.” (HR. Muslim dan Abû Dâud dari Abû Hurairah).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku
muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau
memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad
dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim,
bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam.” (HR.Muslim dan Abî Mas’ûd).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku,
muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluarganya, sebagaimana
Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim bahwasanya Engkau sangat
terpuji dan sangat mulia. Ya Allah, wahai Tuhanku, berikan berkat
oleh-Mu akan Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi
berkat kepada Ibrahim; bahwasanya Engkau sangat terpuji dan sangat
mulia.” (HR. Bukhârî dari Abû Sa’îd, Ka’ab Ibn ‘Ujrah).
Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku,
muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana
Engkau telah memuliakan Ibrahim; dan berilah berkat oleh-Mu kepada
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberi berkat
kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.” (HR. Al-Bukhârî dan Abû Sa’îd).
Artinya:
“Ya Allah, wahai Tuhanku,
muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad, isteri-isterinya dan keturunannya,
sebagajmana Engkau telah memuliakan keluarga Ibrahim. Dan beri berkatlah
oleh-Mu kepadq Muhammad dan isteri-isterinya serta
keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan berkat
kepada keluarga Ibrahim: bahwasanya Engkau sungguh sangat terpuji dan
amat mulia.” (HR. Al-Bukhârî dari Abû Hamîd Al-Sa’îdi).
Continue reading »
7 Fadhilah Membaca Sholawat NABI
SAW ” itu
adalah
- Mendapat sepuluh kebaikan dan didoakan oleh
rosullulloh SAW.
- Diangkat derajatnya oleh ALLOH SWT.
- Didoakan oleh para malaikat .
- Diampuni segala dosanya .
- Dihindarkan dari siksa kubur.
- Mendapat syafata di hari kiamat.
- Dicukupi semua kebutuhannya .
Nah itu 7 fadhilah membaca
sholawat NABI SAW , dan sholawat apa yg kita baca itu ? Itu banyak sekali
sholawat NABI SAW sepertinya ”sholawat nariyah, sholawat badhar,
dan masih banyak lagi . Kedua itu cuma contoh saja .
Semoga dengan adanya artikel ini
teman yang baca bisa mengambil hikmah dan manfaatnya , dan juga bisa
mengamalkannya , walaupun hanya sehari satu kali (paling sedikit) tuk membaca
sholawat NABI SAW.
Semoga bermanfaat aminnnnnnnn ya robbal alaminnnnn.
Muhammad asy-Syabawi: Hanya
al-Qur’an dan Bacaan Shalawat Saja yang Tetap Mendapat Pahala meskipun Tidak
Tahu
Artinya :
Termasuk di antara hal2 yg sangat dianjurkan untuk diketahui adalah dzikir2
sholat dan sekaligus artinya. Supaya bisa hudlur di dlm hati meskipun secara
ijmal. Dengan tujuan supaya mendapat nikmat2 yg besar. Karena sesungguhnya
ulama’2 besar yg terpilih, telah mengatakan, “seseorang tdk akan mendapatkan
pahala berdzikir, kecuali mengetahui artinya, meskipun secara ijmal.
Persyaratan ini berlaku untuk semua dzikir selain al-Qur’an dan bacaan doa
shalawat-salam kepada baginda Nabi yg terpilih. Keterangan tersebut seperti
disampaikan oleh Muhammad asy-Syabawi.
Sayyid al-Bakri bin Muhammad
Syatha ad-Dimyati: Rahasia Shalawat Sebagai Pembuka Rizqi dan Adab-adab Seorang
Pengamal Shalawat
Membaca shalawat kepada Nabi mengandung faidah2 yg tak terhingga, antara lain:
menerangi hati dari kegelapan, tdk dibutuhkan lagi seorang guru spiritual, bisa
mengantarkan pengamalnya untuk wushul kpd Allah, melimpahkan rizqi dan orang yg
memperbanyak bacaan shalawat jasadnya diharamkan Allah dari api neraka.
Sebaiknya orang yg membaca shalawat kpd Nabi, dlm haliyah paling sempurna, suci
badannya, punya wudlu, menghadap qiblat, menghayati keagungan baginda Nabi dg
maksud tercapainya keinginan dan cita2, membaca dg tartil dan tdk tergesa2 dlm
mengucapkan kalimat2nya.
Syeikh Muhammad bin Salim
Bab-shil: Rahasia Sholawat Sebagai Pendingin Akan Panasnya Tabiat
Keistimewaan shalawat, tidak terbilang jumlahnya, termasuk di antaranya:
menyebabkan turunnya rahmat, menghapus dosa dan keburukan, mendatangkan hajat,
menghilangkan problem yg sulit dipecahkan dan tdk ada amalan yg lebih berguna
untuk menerangi hati dan mendapatkan ridlo Allah, yang maha mengetahui segala
sesuatu yg ghaib, kecuali bacaan shalawat. Shalawat memang sangat istimewa,
dibandingkan dzikir2 lain sebab shalawat bisa menghilangkan panasnya tabiat,
sedangkan dzikir2 yg lain justru meluapkan aura panas.
Pengamal Sholawat Tidak
Membutuhkan Guru Spiritual (Syeikh Mursyid)
Membaca sholawat, merupakan bentuk ibadah, yg paling utama dan paling besar
pahalanya. Sampai2 sebagian kaum arifun mengatakan, “sesungguhnya sholawat itu
bisa mengantarkan pengamalnya untuk ma’rifat kepada Allah, meskipun tanpa guru
spiritual (mursyid). Karena guru dan sanadnya, langsung melalui Nabi. Ingat!
Setiap sholawat yg dibaca seseorang selalu diperlihatkan kpd beliau dan beliau
membalasnya dg doa serupa. Hal ini berbeda dg dzikir2 (selain sholawat) yg
harus melalui bimbingan guru spiritual yg sudah mencapai maqam ma’rifat. Jika tidak
demikian, maka akan dimasuki syaithon dan pengamalnya tdk akan mendapat manfaat
apapun.
Sayyid Abdur Rahman bin Musthofa al-Idrus:
Amalan yang Bisa Menyebabkan Wushul kepada Allah di Akhir Zaman